Minggu, 11 September 2016

Pelayaran Gak Cuma Soal Kapal dan Berlayar

Shipping is not all about ship, that is the statement on my head when people knew me was studying on Maritime Academy / Insitute and they will asking 2 Question.

Merupakan pemikiran penulis ketika orang tahu bahwa saya bersekolah di Sekolah Pelayaran dan seringkali mereka menanyakan 2 hal.

1. Have you ever been sailing? Apakah kamu pernah berlayar?
2. Where have you been sailing? Sudah berlayar kemana saja?

But it's ok, it is the right of people for asking.

Shipping is Not All about Ship and Sailing

Pelayaran menurut penulis merupakan segala kegiatan yang berkaitan langsung dengan transportasi, jasa, dokumen, penghubung/perantara/jembatan yang menghubungkan koneksi antara pengirim barang/muatan dan kebutuhan penerima. 
Pelayaran juga berhubungan dengan ekspor dan impor yang terjadi pada perdagangan internasional, meski pentingnya operasional kapal didalamnya akan tetapi banyak faktor lain yang sangat mendukung agar operasional kapal tersebut dapat berjalan.

Kita melihat industri pelayaran saat ini khususnya di Indonesia, sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17 ribu pulau menunjukan potensi yang dihadapkan pada market/ pasar maritim dunia. Tentu apabila kita mengetahui memanajemen titik - titik konektivitas disetiap daerahnya, Indonesia mempunyai kesempatan untuk jauh lebih berkembang. 
Saya pernah hadir disalah satu seminar Berikut penulis membagi 6 faktor penting secara ringkas yang menurut penulis memiliki titik berat dalam pelayaran.

1. Port / Harbour / Pelabuhan dan Manajemennya (Bongkar Muat, Penumpukan, Transhipment dan  Service)

Tempat/ rumah untuk kapal, dimana tidak hanya terjadi operasional penanganan muatan namun juga menjadi paru - paru ekonomi negara karena pelabuhan terhubung langsung oleh bisnis dan investasi guna pengembangannya. 
Saya pernah hadir disebuah seminar yang diadakan oleh 2nd Indoport Expo, 
Diseminar tersebut membahas mengenai infrastruktur pelabuhan yang berada di luar negeri bersama dosen dan narasumber seorang teknisi baja yang berasal di Indonesia. Beliau memaparkan berbagai jasanya yang dipergunakan diinfrastruktur jalan menuju pelabuhan dinegara Cina, singkatnya ia membantu secara teknis pembangunan jalan bawah laut untuk menuju pelabuhan.
Lalu Ada seorang peserta seminar menanyakan, "Apakah gambaran mengenai infrastruktur yang sudah bapak paparkan sebelumnya dapat appropriate dengan kondisi Indonesia sekarang ini?"

Beliau menjawab, "Kondisi Indonesia saat inilah yang paling potensial, bahwa seharusnya yang kira sadari bahwa Indonesia yang masih berkembang saat ini, dapat menjadi pasar guna memajukan pelabuhan - pelabuhan di Indonesia.

Sebuah daerah dapat terjamin perkembangannya apabila pelabuhan yang berada didaerah tersebut mampu menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan pelayaran saat ini (melayani kebutuhan kapal), perkembangan daerah tersebut didapat dari investasi asing yang diperoleh guna berkembangnya pelabuhan tersebut. Sehingga investasi yang dilakukan mampu mengembangkan pelabuhan guna memampukan pelabuhan tersebut untuk menerima dan melayani kebutuhan kapal yang menjadi pendapatan bagi pelabuhan serta daerah.
Sebagai contoh Singapura, dengan kondisi wilayah yang kecil / bisa dibilang terhitung sempit namun secara geografis strategis, negara ini memanfaatkan posisinya di gerbang pintu masuknya kapal - kapal untuk menjadi pelabuhan transhipment / tempat transit barang yang menerima kapal berdraft besar. Dengan jasa yang dilakukan singapura yang mampu menerima kapal - kapal Mother Vessel, jasa yang dilakukan menjadi pendapatan besar bagi kemajuan Singapura sendiri.

Jika pemerintah Indonesia dapat mengatur konektivitas antar pulau dengan posisi negara ini yang sudah strategis tentunya sudah menjadi peluang besar, negara ini akan menjadi poros maritim didepan. Alur Laut Kepulauan Indonesia yang merupakan gerbang tempat lewatnya kapal - kapal berukuran besar seharusnya dapat dijaring langsung oleh negara kita melalui titik - titik daerah yang telah dibangun pelabuhan.

2. Goods / Muatan / Barang

Bagaimana mungkin kapal akan bergerak tanpa muatan, karena sasaranya adalah bagaimana barang dapat sampai di pelabuhan tujuan tanpa kerusakan, Bagaimana operator kapal dapat bertanggung jawab agar muatan dapat sampai tepat waktu. Poinnya adalah muatannya yang dibutuhkan, muatan dapat berupa barang yang digunakan konsumen sehari - hari, energi/bahan bakar, maupun bahan mentah untuk diolah menjadi bahan jadi. Pentingnya muatan dapat rekan - rekan baca diartikel sebelumnya "Tol Laut, Kesiapan Konsep Tanpa Strategi".

3. Dokumen / Documents (LC, BL, Contract of Seafarer, Cargo Manifest)

Dokumen dapat terbagi keberbagai macam jenis dan pengaturannya biasanya diatur oleh pihak - pihak berwenang dibidang yang secara khusus menangani dokumen tersebut (Perusahaan Pelayaran).
Pentingnya sebuah dokumen menentukan barang yang dijanjikan dapat sesuai dengan apa yang diinginkan, waktu yang ditetapkan, dan berapa jumlah pembayaran yang harus dilunasi.
Saya ambil contoh Letter of Credit / LC didalamnya berisikan perjanjian antara eksportir dan importir yang mengatur bagaimana mekanisme dari proses pengiriman barang dari pelabuhan eksportir sampai pelabuhan importir dengan tata cara / prosedur pembayaran melalui perwakilan bank dimasing - masing negara (Issuing dan Advising Bank).

4.Perusahaan Pelayaran / Shipping Company 

Perusahaan pelayaran terbagi dari berbagai macam bidang pekerjaan
a. Shipowner (Pemilik Kapal)
b. Crewing / Manning Agent / Pengawakan Kapal
c. Agent on Board / Agen yang melayani kebutuhan yang diperlukan kapal
d. Shipper 
e. Freight Forwarding (Jasa Pengangkutan)
Beberapa yang disebutkan diatas pada umumnya sama, namun perusahaan pelayaran memiliki prosedur / sistem pengerjaan yang berbeda- beda. Biasanya shipowner / perusahaan yang memiliki kapal mempunyai cangkupan yang cukup besar, maksudnya perusahaan pemilik kapal sudah membagi bagian - bagian yang akan melaksanakan tugas dan tanggung jawab didalam perusahaan pemilik kapal tersebut. Contoh didalam shipowner terdapat beberapa bagian sebagai berikut :
-Finance Department / Bagian Keuangan
-Crewing Department / Pengawakan Kapal
-Training & Suporting Department / Bagian Pelatihan Pelaut
-Information & Technology Department / IT 
-Safety Department / Bagian Keselamatan dan Keamanan
-Travel Department / Bagian yang mengurus tiket keberangkatan
-Human Resources Department / HR / Bagian Personalia

5. Sumber Daya Manusia (Human Resources)

Berbicara soal sumber daya manusia hal ini berkaitan langsung dengan orang - orang yang mempunyai tugas agar pelayaran dapat berjalan dengan aman / safety sesuai aturan yang telah ditetapkan. Penulis membagi 3 khususnya untuk sumber daya manusia dibidang pelayaran
a. Regulator di pelabuhan yang bertugas membuat aturan dan mengontrol agar operasional pelabuhan berjalan sesuai dengan prosedur. (Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar)
b. Operator di pelabuhan yang bertugas menjalankan operasional kegiatan di pelabuhan dengan melayani kebutuhan kapal sesuai aturan yang telah ditetapkan oleh regulator pelabuhan (Pelindo dan Badan Swasta).
c. Pelaut, orang yang menjadi operator sebagai navigator dan engineer di atas kapal agar kapal dapat beroperasi sebagai transportasi pengantar muatan,

6. Peraturan (ISM Code, Solas, Marpol)

Berisikan aturan - aturan yang mengatur agar kondisi dari operasional pelayaran sesuai standar internasional yang sudah ditentukan oleh Internasional Maritime Organization. Sebagaimana penting aturan ini mencangkup hal yang berhubungan dengan kelangsungan operasional kapal, keselamatan pelaut, dan kondisi laut.

Contohnya seringkali kita mendengar / mengalami langsung banyaknya kasus tumpahnya minyak ke laut karena kelalaian operator diatas kapal. Namun saya mendapat laporan langsung dari seseorang, pengalaman saat dirinya berlayar di perairan dalam, tentang pengalamannya saat penjualan ilegal minyak dilaut. Pada posisi saat itu minyak yang sudah disiapkan tidak jadi dijual, karena tidak bertemu dengan sang buyer dan ia harus menuju pelabuhan selanjutnya. Daripada di pelabuhan tujuan kondisi minyak tersebut dipertanyakan, mengapa tangki minyak tidak kosong? atau resiko inspeksi ke atas kapal. Akhirnya seorang kapten yang bertanggung jawab diatas kapal memutuskan untuk membuang minyak berpuluh kl tersebut ke laut. Hal inilah yang menjadi perhatian peraturan yang telah dibuat.
Dari kasus diatas terdapat 2 hal yang saya dapat yaitu
a. Penjualan ilegal minyak yang sering terjadi di Indonesia dan tumpahnya minyak dilaut.
b, Dampak yang didapat bagi perairan dan resiko kerusakan ekosistem bawah laut kedepannya.

Kelangsungan laut yang menjadi akses jalannya pelayaran seharusnya menjadi perhatian khusus secara langsung oleh kita semua, khususnya kita yang menjadi peran masa depan industri pelayaran dan maritim. Saya cukup sering browsing langsung mengenai program studi lanjutan yang ada di luar negeri untuk S2 khususnya dibidang maritim. Cukup banyak program yang berfokus pada kelangsungan kelautan dan perairan, hal tersebut menyimpulkan pandangan saya apakah ini jadinya cerminan pelabuhan luar negeri dibanding pelabuhan negara sendiri.


3 komentar:

  1. Berikan aku sepuluh org kayak lu vid. Akan ku guncang dunia sinetron wkwkwkw.. tetep nulis y vrohπŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚

    BalasHapus
  2. Bah sorry baru liat siap bos lagi mikir konsep

    BalasHapus
  3. Kami dari PT. TWIN Logistics Ingin menawarkan penawaran kerjasama dalam pengurusan barang Import-Export dengan sistem RESMI & BORONGAN.

    Service Kami,
    Import-Export Service
    Customs Clearance Service
    Pengiriman Door to Door Service
    Penyewaan Bendera Perusahaan (Under-Name)
    Pengiriman Domestic Keseluruh Wilayah Indonesia
    Best Regards,

    Mr. Andi JM
    Hp Whatssapp : 0819-0806-0678 / 0813-8186-4189

    DOOR TO DOOR SERVICES
    NEGARA ASAL-JAKARTA

    SINGAPORE To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    MALAYSIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    SHENZEN To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    YIWU To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    GUANGZHOU To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    SHANGHAI To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    HONGKONG To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    KOREA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    TAIWAN To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BANGKOK To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    AMERIKA ( U.S.A) To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    ARGENTINA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    AUSTRALIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    ALJAZAIR To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    AFRIKA SELATAN To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    AUSTRIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    ALBANIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BRUNAI DARUSALAM To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BULGARIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BOLIVIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BOSNIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BANGLADESH To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BELANDA BELGIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BRAZIL To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    BELORUSIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    CHILLI To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    CEKOSLOWAKIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    CROASIA To JAKARTA by Air & Sea Freight LCL & FCL
    Best Regards,

    Mr. Andi JM
    Hp Whatssapp : 0819-0806-0678 / 0813-8186-4189

    BalasHapus